Atasi Daging sapi Import, Pemerintah Targetkan Sejuta Ekor Per Tahun
Senin, 01 Maret 2010 21:30:00
SLEMAN (KRjogja.com) - Untuk mengatasi ketergantungan daging sapi impor, pemerintah menargetkan sejuta ekor sapi berasal dari pengembangan 1.000 industri pembibitan sapi yang masing-masing membiakkan 1.000 ekor sapi per tahun.
Dirjen Budi daya Ternak Ruminansia Departemen Pertanian RI Fauzi Luthan mengatakan, target ini untuk menciptkan swasembada daging pada tahun 2014. Nantinya, sapi-sapi tersebut akan dikreditkan ke kelompok ternak.
“Pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). Untuk bisa memperoleh kredit sapi ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya agunan. Bahkan sapi bisa menjadi agunan untuk memperoleh kredit itu,” jelasnya Fauzi di Sleman, Senin (1/3).
Rencananya, indukan sapi merupakan gabungan antara induk sapi Bali dan indukan unggul yang diimpor dari Australia dan Selandia Baru. Untuk tahun ini sudah ada yang cair yakni di Lamongan Jawa Timur, ada 2 kelompok peternak yang sudah bisa memperoleh kredit tersebut.
Sementara Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Kehuatan Sleman, Suwandi Azis mengatakan, untuk memperoleh kredit ini, peternak harus lebih dulu mengajukan proposal dengan memenuhi beberapa syarat. Contohnya, memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP), memiliki neraca rugi laba, mengajukan proposal sepengetahuan camat, memiliki kelompok binaan, dan proposal harus sepengetahuan dinas peternakan setempat.
Menurutnya, untuk Sleman tidak bisa menggunakan agunan sapi. Pasalnya, untuk proses penjaminan program KUPS ini berasal dari BPD DIY. “Usulan dari daerah tetap menggunakan agunan surat tanah, karena untuk amannya uang menggunakan peraturan perbankan, sehingga khusus Koperasi di Sleman agunannya bukan sapi,” ujarnya.
Di Sleman, ada tiga koperasi yang sudah terdaftar untuk program KUPS yakni Koperasi Warga Mulya, UPP Kaliurang dan Koperasi Peternakan Sarana Makmur. Dengan jumlah kuota yang diberikan untuk Provinsi DIY 25 milyar dengan jumlah 3000 ekor sapi.
“Saya rasa program ini sangat efektif, karena untuk mendapat indukan sapi perah itu harus dari impor atau keturunannya, diharapkan bulan Maret ini sudah bisa ada yang cair,” harapnya. (*-1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar